Senin, 21 Februari 2011

{cerpen} Daun Dan Pak Tua


Angin musim kemarau tlah datang waktunya ,hari dimana aku tidak pernah ingin menunggu,begitu panas disertai benturan-benturan kecil menerpa tubuhku kearah barat.Tampaknya hari ini akan sangat melelahkan bagiku karna harus bertahan dengan sengatan matahari ,apa yang akan terjadi pada diriku dihari esok dan seterusnya apakah akan lebih menderita dari pada hari ini?.Tapi aku merasa bersyukur ketika puncaknya hari tubuhku masih terlindungi oleh teman-temanku yang berada diatas,aku hanya menerima sengatan itu pada pagi hari dimana orang-orang mencari kesegaran angin atau ketika menjemur bayi-bayi merah mereka hanya untuk mendapatkan sinar itu.

Seperti pagi-pagi yang lain,pak tua itu tidak bosan-bosannya menyapu dan mengumpulkan daun-daun yang telah mati berguguran ,ia terus saja menyapu dibawah pohon ini mengumpulkan daun-daun itu menjadi sebuah tumpukan yang besar,tidak seperti biasanya dedaunan yang mati begitu banyak padahal hari ini baru awal musim panas.aku terus saja memikirkan hari esok ,mungkin aku harus selalu siap jika aku  meninggalkan teman-temanku dan tubuh coklat yang sangat besar dan kuat yang selalu memegangku dari pagi hingga bertemu pagi kembali,untuk mati diterpa angin musim kemarau,melayang-layang mengikuti arah angin , jatuh diatas rumput dan menunggu pak tua membersihkanku dari tempat ini seperti yang pernah kulihat selama ini,ah……. Itu hanya pikiranku saja.

Pak tua dengan tanganya yang masih kuat walupun tubuhnya tidak lagi bisa berdiri 90 derajat mengangkat daun-daun dengan sebuah pengki kesayanganya dan memasukan kekarung putih yang tlah menunggunya lama sampai pak tua menyelesaikan pekerjaan.Tiba-tiba saja tubuh yang renta itu jatuh tersungkur ke tanah seperti menahan sakit tanganya terus saja memeluk perutnya dengan suara-suara yang lirih istighfar dipanjatkan terus dari mulutnya.Ya Allah aku hanya bisa memandang tubuh yang begitu lemah dibawah sana,tapi kanapa tidak ada satu orangpun yang melewati tempat ini.

Sepertinya bibir pak tua tidak komat-kamit lagi dan ada sesuatu berwarna putih yang mengalir dari mulutnya ,matanyapun telah tertutup rapat,oh tidak apakah ini akhir hidupnya,dia orang yang baik dia selalu memebersihkan lingkungan disini,ini tepatnya masyarakat membalas kebaikanya.Waktu yang terus berjalan begitu cepat dan matahari yang sudah berada diatas tubuhku tidak ada orang yang melewati tempat ini,yaAllah kuatkanlah tubuhnya pintaku terus kepada sang pemilik alam.

Aku mendengar ada suara-suara dari kejauhan,oh terima kasih ya Allah kau telah mendengar doaku.Orang-orang itu pasti akan melewati tempat ini,mereka sepertinya sedang meributkan sesuatu dengan jalan yang tergesah-gesah.
“cepet to kita harus mencari kong jaim pasti dia berada di kebun sekarang”kata orang yang bertubuh besar dan berkulit hitam legam
“sabar pik gue tau”balas lelaki yang satu,tubuhnya yang kecil tidak dapat menyamakan cepatnya jalan orang bertubuh besar.
Aku tidak sabar menunggu mereka cepatlah kemari pak tua perlu pertolongan, tiaba-tiba mereka terdiam sesaat seperti melihat sesuatu merekapun segera berlarian menghampiri pak tua.
”ya Allah kong jaim ,kong…..kong…..”Tanya terus lelaki yang bertubuh kecil dengan menepuk tubuh pak tua dengan maksud menyadarkanya
“to kita harus memebawa kong jaim  racunnya pasti sudah menyebar” racun? racun apa? Apa yang tlah mereka lakukan terhadap pak tua itu?
Merekapun akhirnya membawa pak tua  dengan menggendong tubuhnya dibelakang lelaki bertubuh besar.

**

Malampun telah datang,aku hanya termenung melihat malam bersinarkan bulan sabit bermandikan cahaya bintang, lukisan alam yang begitu indah,hembusan angin membuat tubuhku bergerak tak beraturan melambai-lambai kesegala arah ,siang yang seperti gurun malam yang seperti kutub,rasanya tubuh ini tak memiliki semangat lagi.kejadian beberapa hari lalu telah memebuat diriku teringat selalu sehingga tubuhku menjadi kuning cepat sekali rasanya menjadi tua.

Tempat ini tidak terurus lagi banyak dahan-dahan kering berserakan, mereka berhari-hari menunggu diangkut,sayangnya tidak ada masyarakat yang mau membersihkan tempat ini hanya pak tua itu yang peduli terhadap kami,rasanya kerinduanku muncul kembali nyanyiannya selalu membuatku terbangun dipagi hari.Hari itu adalah hari terakhir aku melihatnya dengan tubuh yang lemah terbaring dibawah sana.Setiap malam dibawah atap langit aku tidak henti-hentinya berdoa untuk dirinya ,aku berharap bertemu denganya disurga kelak,akan kuberi kesejukan ketika ia menghampiri tempatku memeberikan keharuman mewangian batang pohon dan daun-daun yang menghijau,ia tak perlu bersedih lagi karna pohonnya akan menjadi kering dan gundul tapi disana dia akan melihat pohon-pohon yang menghijau dihiasi dengan buah-buah yang berwarna indah.

Keheningan malam itu akhirnya terpecahkan juga dengan suara radio milik kedua orang siskamling yang setiap malam harus berpatroli melewati kebun ini,cahaya senternya menemani rembulan menerangi tempat ini.
“jang kasihan ya kong jaim harus hidup dengan kesusahan susah bayar utang ,susah memebeli obat buat sakit migrannya yang ngga sembuh-sembuh dan susah ngadepin saudara-saudaranya yang gila harta kalau kita pikir-pikir ya jang kong jaim adalah sosok manusia yang memeberikan pelajaran bagi masyarakat sini yaitu tentang artinya kesabaran ,sebuah masalah tidaklah harus berakhir dengan nafsunya manusia,tapi bagaiman sebagai hamba Allah kita menyelesaikannya dengan kesabaran ,ikhtiar, keikhlasanuntuk menerima cobaan tersebut”
“mudah-mudahan dia diterima disisi Allah diakan sudah berjasa membersihkan kebun ini ,dia orang yang baik sholat 5 waktunya tidak pernah ketinggalan di musholah,wiridanya tidak pernah bosan,suara adzannya memebuat orang menjadi terdiam pantaslah surga baginya”
“amin”
Ternyata tidak aku saja yang berdoa untuk dirinya,tadi sudah kusaksikan masyarakat disini senang dengan keberadaanya.

***
Tampaknya pohon ini akan terus menggugurkan daunnya dan aku akan mendapatkan giliran untuk itu musim panas yang sangat panjang, begitu panjangnya aku merasa diriku tidak sesegar dulu,tubuhku menjadi kering,coklat,diwarnai bulatan-bulatan besar pada kulitku.Dibawah sana orang itu tetap asik dengan sapunya menyisir daun-daun dan ranting-ranting dari segala penjuru,sampah daun dimusim panas lebih banyak dibandingkan musim lainnya.

Rasanya orang ini tidak begitu asing bagiku,opps…sapu panjang dengan gagang berwarna biru dan pengki terbuat dari seng bukankah itu kepunyaan pak tua?tapi kenapa dia yang memakai?
“assalamualaikum”sapa lelaki bertubuh besar ,berlengan buntung tanganya begitu kekar dan berotot dengan hiasan tato bergambar ular,oh itu laki-laki yang membawa pak tua
“walaikumsalam bang opik apa kabarnya bang” merekpun saling berjabat tangan
“alhamdulillah Allah masih sayang,kedatangan gue kemari mau minta maaf”
“soal apa?apa abang punya salah sama saya”
“gue terlambat menolong babelu waktu dia tersungkur ditanah ini tepatnya didepan pohon ini,jika gue cepet percaya dengan omongan si anto pasti gua cepat dateng dan menolongnya tapi gue bingung sama si anto  kenapa dia kasih tau tentang racun yang ada didalam kopi itu”
“sudahlahlah bang yang berlalu biarlah berlalu toh bang anto sudah dihukum setimpal dengan perbuatanya saya pribadi sudah tidak dendam terhadapnya saya berharap kehidupan keluarga saya tidak dibayang-bayangi hal tersebut”
“rozak kalo gue boleh nanya kenapa anto sebagai ponakan babelu tega naruh racun didalam kopi yang diminum babelu?”
orang itu menghelas napasnya panjang-panjang dan menjawab nya dengan tenang
“yah… itu karna ia tidak mendapatkan sebagian tanah dikebun ini”
Ya Allah setelah kumendengar perbincangan mereka betapa jahatnya hanya sebuah nafsu ingin memiliki sebidang tanah tega membunuh orang, kenyataan hidup yang sangat pahit yang harus dihadapi oleh keuarga pak tua .Aku yang selalu berharap diriku akan disapu olehnya telah sirna,tubuhku semakin ringan saja ini mungkin waktunya, hembusan angin dari timur membuatku terpisah dari sebatang ranting pohon tempat dimana aku hidup,aku melayang-layang diudara gesekan-gesekan angin kurasakan dan debu-debupun menemaniku terbang dan akhirnya aku terjatuh diatas tumpukan teman-teman ku yang sedang disapu oleh anak muda itu. Semoga aku bertemu dengan pak tua di syurganya kelak dan ku penuhi janjiku untuknya.

{cerpen} President vs Ketua Osis


Oleh:Dewi nurbaeti

Alhamdulillah,akhirnya gw sampe juga di sekolah ,kalian pasti ngga bisa ngebayangin deh gw dari rumah ke sekolah setiap hari harus lomba gerak jalan sama ibu-ibu penjual ayam ,kira-kira jaraknya 3 km ya emangsih gw yang selalu jadi pemenagnya faktornya mungkin karna gw masih muda en bawaan ngga sebanyak mereka pantasalah gw jadi pemenagnya.
Ngga biasanya pagi begini madding udah dikerumunin anak-anak ,oh mungkin ini kerjaanya ola (bigosnya sekolah) setiap minggu ada aja gossip, gw ngga peduli sama gossip itu,gw harus kekelas secepatnya karna kaki ini ngga tahan ,rasanya ada besi yang nyempil disepatu dan kerumunan semut yang rusuh didalam betis,karna kelas 2 IPS 2 dilantai dua tidak ada jalan menuju roma ( eh tangga maksudnya) kecuali lewati para kerumunan itu.
Ketika gw jalan lewatin anak-anak yang sedang asik membaca en ngobrol didepan madding *tuuk* aduh siapa yang jitak kepala gw ?langsung aja balik badan ,anehnya mereka sedang asik dengan kerjaan ,gw ngga mau marah tanpa sebab didepan mereka apalagi tanpa saksi,ya udah siapapun dia mudah-mudahan dapat hidayah dari Allah amin,akhirnya gw lanjutin perjalanan *tewel*,rasanya kemarahan gw udah diambang pintu “siapa yang towel-towel pantat gw?”tanpa sadar karna kesal  sontak gw teriak kepada semua orang,suasana jadi hening kayak kuburan, suara lalat aja ngga kedengeran apalagi suara nyamuk,semua orang terdiam memandang gw dengan muka-muka yang penuh tanda Tanya,
“si..si..siapa dian..dian..diansastro..eh salah diantara kalian yang punya tangan jahil?”saking malunya berterus terang jadi terbata-bata ,tiba-tiba aja ada muka yang penuh dengan bisul seperti gunung yang siap meletus berada didepan muka disertai senyuman tanpa bersalah.
“gw ras”
“jadi elu ta ,lu memebuat gw malu”cepet-cepat gw balik arah dan terus jalan tanpa minta maaf sama semua orang,yang ini namanya tata, tata itu teman sekelas gw,dia temen curhat gw, dia anaknya temen bokap gw pokoke she is my bestfriend deh,
“tunggu ras sorry Cuma bercanda kok”
“tapi ulah lu tadi membuat orang jadi illfeel sama gw”
“elu sih pake ngga ngeliat ,padahal gw udah panggil lu berkali-kali,makanya kalo jalan jangan nunduk”  “laras tebak ada informasi apa dimading”
“palingan Cuma gossip,mungkin lanjutan cerita cinta segitiganya mang ujang”
tata geleng-geleng
“oh ketaun ya siapa yang ngambil hpnya Budina”gw mencoba jawab lagi
tata geleng lagi kali ini saking kencengnya geleng kunciran pinknya jatuh
“gw nyerah”
“ya gitu aja udah nyerah jawabanya adalah informasi persyaratan calon ketua osis”
  gubrak
“ras elu kok jatuh sih ngga ada kulit pisang ,lantainya juga ngga licin padahal mang ujang pagi-pagi buta udah ngebersihin nih lantai”
dengan senyuman palsu walupun dia ngga sadar di giginya masih ada cabe,kebiasanya sitata setiap pagi makan nasi uduk mpo lindri dulu,gw rasa nih anak ada maunya.
“gw saranin elu ikut pencalonan ketua osis,persyaratanya gampang kok tinggal ngisi biodata,buat esai tentang andai gw jadi president so pasti visi en misilu tenang aja nanti gw jadi tim sukses lu deh”
“siapa yang mau jadi ketua osis”jawab gw sambil buka-buka buku tata Negara
“lutuye sering banget bicarain tentang Negara ini,tentang naiknya BBM ,komersialisasi pendidkan ,tontonan tv buat anak-anakyang ngga ada mutunya sampe harga baju yang lu mau beli ngga turun-turun”
“eh denger ya nek gw ngga punya bakat jadi pemimipin”
“jadi elu udah pupus sama harapan lu yang pengen jadi presiden,lu punya bakat kok,lu pinter, pandai bicara,jago karate and many more”
“harapan gw jadi presiden kalo ngga kesampean jadi menantunya presiden juga boleh ,bukan jadi ketua osis”
“siapa tau persyaratan jadi presiden mendatang pernah menjabat ketua osis”
**
Wah paling enak makan bakmi nih terlintas aja dibenak gw tentang makanan,konsentrasi lagi baca  novel torey hayden terbuyarkan ,saat gw mau ngelanjutin baca hp berbunyi,’si tata’ palingan dia mau curhat
“assalammualaikum ,ada apa nek?biasanya kalo malam minggu gini lu sibuk sama komputerlu”
“walaikumusalam,eh ras lu tau ngga si abid nyalonin diri jadi ketua osis,ih diakan suka tiba-tiba dahak didepan kelas amit-amit deh,eh ada lagi aziz anak kelas 2 IPA 4 dia emang coolsih tapi kalo nanya sama dia  pasti jawabanya seribu, kitakan ngga butuh pemimipin yang banyak ngomong ya nggasih,eh terus ada fikrah lu pasti taukan anak 2 IPA1 gw yakin dia saingan terberat lu”
“gw udah bilang ‘gw ngga berminat jadi ketua osis’”
“oke deeh kita alih pembicaraan ,kalo gw boleh Tanya visi en misilu jadi presiden apasih?
“ta sebenarnya jadi president itu ngga gampang dan gw ngga pengen jadi number one di sekolah,dinegeri ini apalagi seantero dunia,tapi bila Allah mengizinkan visigw………”
***
Hari senin kita bartemu kembali,dengan pakaian yang serba putih ala cucian sendiri siap upacara,lagi-lagi madding dipenuhi orang gw jadi penasaran gara-gara tata nih
‘haah”kayak disambar petir di pagi bolong,dan badan ini jadi semakin ringan kalau gw pingsan kira-kira ada yang jagain ngga ya?
“laras selamat ya ,elu terpilih jadi calon ketua osis”
“selamat ras”semua orang memberi selamat,ini pasti kerjaanya tata,gw langsung cari dia sampe kepenjru sekolah tapi batang hidungnya ngga terlihat
“kak laras”
“eh wahid ada apa?”
‘kak laras ini surat sakit kaktata”
“sekarang dia ngga masuk karna sakit?pasti dia mau ngibulin gw”
“kak tata sakit beneran kok sekarang dia dirumah sakit”
“emang dia sakit apa?”
“lebih baik kaklaras menjenguknya dan melihat sendiri keadanya”
****

“laras udah lama datang ya ? kok kak mercy ngga ngebangunin tata?”
“baru aja datang ,udah enakan?”jawab gw sambil megang erat tangan tata
“tata kelihatannya emang sakit tapi tata ngga sakit kok.” Dengan nada suara yang lemah ia berusaha menjawabnya, “oh ya laras hari ini                                                                                                                                                                                                                                                                      gw mau minta maaf atas dua hal,sorry gw ngga pernah cerita tentang penyakit yang gw derita karna gw ngga mau orang sibuk dan mikirin gw  ,yang kedua sorry gw yang mendaftarkan elu jadi calon ketua karna umur gw ngga lama lagi, gw ngga mungkin ngeliat elu jadi presiden kan apalagi jadi menantunya” tata elu emang pinter bisa nyembunyiin itu semua dari gw,kenapa elu bisa egois gitu ?hanya ingin menderita sendirian baru hari ini gw mendapat kabar kalo elu udah stadium empat gw ini elu anggap apa?apakah gw orang yang ngga pantas mendampingi elu disaat menderita? Tata walaupun elu seperti itu elu tetep sahabat gw yang selalu ada disaat gw senang dan duka tapi gw bukan sahabat elu disaat duka, gumam gw,tak terasa air mata ini keluar begitu saja.
*****
Sambil menunggu hari H ,gw disibukin latihan bicara didepan umum,walaupun 3 th di pesantren yang notabenenya sering ceramah tapi gw rasa ini yang tersulit,setiap ada cermin entah itu ditoilet sekolah ,cerminya vini yang suka dandan sampe kaca sepion pak selamet yang selalu kinclong disitulah gw belajar bicara.
Hari yang ditunggu-tunggu tiba juga,calon-calon ketua osis akan berkampanye dan berorasi didepan masyarakat sekolah.Tepuk tanganpun terdengar,empat calon ketua osis naik keatas panggung disertai sorak sorai para pendukung,mereka silih berganti menyampaikan visi & misi mereka ,tiba juga giliran gw,ya Allah luruskanlah niatku dan bantulah hambamu ini doa gw dalam hati
“bismillahirohmanirohim ,assalamualaikum waromatullohiwabarokatu”
“bapak dan ibu guru yang saya hormati dan tak lupa teman-temanku yang saya sayangi”,
tiba-tiba aja hp ini bergetar .”adu gimana nih?” Tanya gw dalam hati , perang batinpun terjadi “adu angkat ngga ya?” “angkat ga ya?” gw pun ambil keputusan untuk menerimanya
“SMS”
     aslmlkm,lrs yg d syng
     Allah,tbh kn ht mu
     hri ni temn yg kmu
     slalu doakn telh
     bpulng k tmpt
     pemilkNya pd jm10
     ia psn kmu hrs trus
     melnjutkn pjuangnmu
     dn k mrcy psn jngnlh
     bsedih ssungghnya
     Allah bersm qt
     (k mrcy)

Oh My Girl (Jdrama)



Yamashita Kotaro hidup dengan damai sebagai pekerja partatime di sebuah majalah. Pekerjaanya sebagai wartawan menuntut untuk bekerja sesuai deadline. Kotaro juga punya ambisi ingin menjadi seorang penulis Novel, dengan itu dia sering menulis novelnya di Hp.
 Hayami Mokomichi as Yamashita Kotaro 
(seorang Wartawan majalah yang punya impian untuk menjadi novelist)

Kehidupanya yang damai menjadi neraka ketika ia tiba-tiba dikagetkan dengan seorang anak kecil berumur 6 (enam) tahun yang mengatakan bahwa dia adalah ponakanya dan memintanya untuk menjaganya selama sang ibu pergi ke Amerika. Padahal kotaro sudah lama memtuskan silahturahim dengan sang kakak yang seorang artis itu.

Kakaknya meminta kotaro untuk menjaga anaknya Achan, jelas kotaro yang membenci sang kakak menolak anaknya yang juga seorang artis cilik yang sedang naik daun. Ponakanya memilki menager yang sangat cerewet yang diaminkan oleh Kato Rosa sebagai manajer dia sangat memperhatikan kehidupan Achan, sehingga ketika kotaro melakukan kesalahan terhadap Achan, dia tidak segan-segan menasehatinya. Terkadang mereka selalu bertengkar, terkadang pula mereka akur berkerja sama untuk menjaga achan.
Yoshida Riko as Sakurai Anne/Achan 
( artis cilik yang mendambakan kasih sayang ibu lebih banyak)

Karena terpaksa kotaropun harus hidup serumah dengan achan dan magernya, walau ia mendapat tugas menjaga dan merawat Achan tidak membuat kotaro melupakan pekerjaan sebagai wartawan dan melupakan cita2nya menjadi penulis Novel.

Kotaro harus merahasiakan kehidupanya yang tinggal bersama achan dari teman dan bosnya, yang mengetahui hal itu hanya teman sekantor kotaro, sebagai teman ia sangat membantu kotaro.

Selama kotaro hidup dengan Achan dan mangernya, banyak kejadian-kejadian lucu diantara mereka. Dan banyak kejadian dimana kotaro harus melindungi achan dari para wartawan yang berusaha mengunkit kehidupan Achan.

Aku suka drama ini, disini banyak menunjukan sosok berbagai macam orang tua. Dari orang tua yang tidak pernah peduli akan anaknya, lebih mengejar karir, orang tua yang terlalu takut/khawatir terhadap sang anak sampai dia sudah dewasapun orang tuanya masih tetap khawatir, dan orang tua yang sering tidak mempertimbangkan persaan sang anak. Tapi sebenarnya mereka itu hanya ingin memberikan yang terbaik untuk anak mereka dengan cara mereka sendiri.

“karena orang tua akan selalu selamanya mengangap bahwa anaknya belumlah dewasa” itulah kata-kata dalam drama tersebut. Sehingga kotaro banyak memiliki pelajaran yang dia ambil dari setiap orang tua tersebut, dan menuangkanya dalam tulisan di majalahnya.

Gimana ya apakah kotaro berhasil menjaga achan? dan apakah impianya sebagai seorang penulis akan terwujud?? Liat aja…

I Love This Drama….